Isra
Miraj merupakan peristiwa dahsyat perjalanan suci Nabi Muhammad Saw dari Masjidil Haram ke
Masjidil Aqsa di Palestina hingga naik ke langit tujuh dalam semalam. Peristiwa
itu terjadi pada 27 Rajab di tahun ke delapan kenabian.
Kisah
perjalanan suci Nabi Muhammad Saw menembus langit ketujuh atau Sidratul Muntaha
dalam semalam dengan menunggangi Buroq bagi masyarakat Arab zaman Jahiliah
dinilai sebagai cerita yang tidak masuk akal.
Namun, tidak bagi sahabat
Abu Bakar Ash Shiqqiq. Dia merupakan orang pertama yang mengimani dan meyakini
perjalanan suci Rasulullah Saw.
Karena itu, Abu Bakar diberi gelar Ash Shiddiq orang yang dipercaya.
Tahun ini, Isra Miraj
diperingati Minggu, 22 Maret 2020. Peristiwa Isa Mi'raj itu diabadikan dalam
Alquran surat Al Isra.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
·
سُبۡحٰنَ الَّذِىۡۤ اَسۡرٰى بِعَبۡدِهٖ لَيۡلًا مِّنَ الۡمَسۡجِدِ
الۡحَـرَامِ اِلَى الۡمَسۡجِدِ الۡاَقۡصَا الَّذِىۡ بٰرَكۡنَا حَوۡلَهٗ لِنُرِيَهٗ
مِنۡ اٰيٰتِنَا ؕ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيۡعُ الۡبَصِيۡرُ
Artinya:
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari
Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya
agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami.
Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Dalam
Tafsir Jalalaen karya Jalaluddin Al Mahalli, dijelaskan bahwa Dia (Allah)
melimpahkan nikmat-Nya kepadanya dengan memperjalankannya di suatu malam; di
dalam perjalanan itu antara lain Nabi Saw sempat berkumpul dengan para nabi;
naik ke langit; melihat keajaiban-keajaiban alam malakut dan bermunajat
langsung dengan Allah SWT.
Sehubungan
dengan peristiwa ini Nabi SAW menceritakannya melalui sabdanya, "Aku
diberi buraq; adalah seekor hewan yang berbulu putih; tingginya lebih dari
keledai akan tetapi lebih pendek daripada bagal; bila ia terbang kaki depannya
dapat mencapai batas pandangan matanva. Lalu aku menaikinya dan ia membawaku
hingga sampai di Baitulmaqdis.
Kemudian
aku tambatkan ia pada tempat penambatan yang biasa dipakai oleh para nabi.
Selanjutnya aku memasuki Masjidilaqsa dan melakukan salat dua rakaat di
dalamnya.
Setelah
itu aku keluar dari Masjidilaksa datanglah kepadaku malaikat Jibril seraya
membawa dua buah cawan; yang satu berisikan khamar sedangkan yang lain
berisikan susu. Aku memilih cawan yang berisikan susu, lalu malaikat Jibril
berkata, 'Engkau telah memilih fitrah (yakni agama Islam).
Nabi
saw melanjutkan kisahnya, kemudian malaikat Jibril membawaku naik ke langit
dunia (langit pertama), lalu malaikat Jibril mengetuk pintu langit; ditanyakan
lagi kepadanya, 'Siapakah kamu?' Malaikat Jibril menjawab, 'Jibril.'
Ditanyakan
lagi kepadanya, 'Siapakah yang bersamamu itu?' Malaikat Jibril menjawab,
'Muhammad.' Ditanyakan lagi kepadanya, 'Apakah dia telah diutus untuk
menemui-Nya?' Malaikat Jibril menjawab, 'Dia telah diutus untuk menemui-Nya.'
Kemudian pintu langit pertama dibukakan bagi kami; tiba-tiba di situ aku
bertemu dengan Nabi Adam.
Nabi
Adam menyambut kedatanganku, dan ia mendoakan kebaikan untukku. Kemudian
malaikat Jibril membawaku naik ke langit yang kedua, malaikat Jibril mengetuk
pintu langit yang kedua. Lalu ditanyakan kepadanya, 'Siapakah kamu?' Malaikat
Jibril menjawab, 'Jibril.' Ditanyakan lagi kepadanya, 'Siapakah orang yang
bersamamu itu?' Malaikat Jibril menjawab, 'Muhammad.'
Ditanyakan
lagi kepadanya, 'Apakah dia telah diutus untuk menghadap kepada-Nya?' Malaikat
Jibril menjawab, 'Dia telah diutus untuk menemui-Nya.' Maka pintu langit yang kedua
dibukakan bagi kami; tiba-tiba aku bertemu dengan dua orang anak bibiku, yaitu
Nabi Yahya dan Nabi Isa. Lalu keduanya menyambut kedatanganku, dan keduanya
mendoakan kebaikan buatku.
Kemudian
malaikat Jibril membawaku naik ke langit yang ketiga, maka malaikat Jibril
mengetuk pintu langit yang ketiga, lalu ditanyakan kepadanya, 'Siapakah kamu?'
Malaikat Jibril menjawab, 'Jibril.' Ditanyakan lagi kepadanya, 'Siapakah orang
yang bersamamu itu?' Malaikat Jibril menjawab, 'Muhammad.' Ditanyakan lagi
kepadanya, 'Apakah dia telah diutus untuk menemui-Nya?'
Malaikat
Jibril menjawab, 'Dia telah diutus untuk menemui-Nya.' Maka dibukakanlah pintu
langit ketiga bagi kami, tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Yusuf; dan ternyata
ia telah dianugerahi separuh daripada semua keelokan.
Nabi
Yusuf menyambut kedatanganku, lalu ia mendoakan kebaikan bagiku. Kemudian
malaikat Jibril membawaku naik ke langit yang keempat, maka malaikat Jibril
mengetuk pintu langit.
Lalu
ditanyakan kepadanya, 'Siapakah kamu?' Malaikat Jibril menjawab. 'Jibril.'
Ditanyakan lagi kepadanya, 'Siapakah orang yang bersamamu itu?' Malaikat Jibril
menjawab, 'Muhammad.' Ditanyakan lagi kepadanya, 'Apakah dia telah diutus untuk
menemui-Nya?' Malaikat Jibril menjawab, 'Dia telah diutus untuk menemui-Nya.' Maka
pintu langit yang keempat dibukakan bagi kami; tiba-tiba aku bertemu dengan
Nabi Idris, ia menyambut kedatanganku dan mendoakan kebaikan bagiku.
Kemudian
malaikat Jibril membawaku ke langit yang kelima, lalu malaikat Jibril mengetuk
pintu langit yang kelima, maka ditanyakan kepadanya, 'Siapakah kamu?' Malaikat
Jibril menjawab, 'Jibril.' Dan ditanyakan lagi kepadanya, 'Siapakah orang yang
bersamamu itu?' Malaikat Jibril menjawab, 'Muhammad.' Ditanyakan lagi
kepadanya, 'Apakah dia telah diutus untuk menemui-Nya?' Malaikat Jibril
menjawab, 'Dia telah diutus untuk menemui-Nya.'
Lalu
dibukakanlah pintu langit yang kelima bagi kami; tiba-tiba aku bertemu dengan
Nabi Harun, ia menyambut kedatanganku dan mendoakan kebaikan bagiku.
Selanjutnya malaikat Jibril membawaku naik ke langit yang keenam, lalu ia
mengetuk pintunva, ditanyakan kepadanya, 'Siapakah kamu?'
Malaikat
Jibril menjawab, 'Jibril.' Ditanyakan lagi kepadanya, 'Siapakah orang yang
bersamamu itu?' Malaikat Jibril menjawab, 'Muhammad.' Ditanyakan lagi
kepadanya, 'Apakah dia telah diutus untuk menemui-Nya?' Malaikat Jibril
menjawab.
'Dia
telah diutus untuk menemui-Nya.' Maka dibukakanlah pintu langit yang keenam
buat kami, tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Musa, lalu Nabi Musa menyambut
kedatanganku, dan ia mendoakan kebaikan bagiku.
Kemudian
malaikat Jibril membawaku naik ke langit yang ketujuh, lalu ia mengetuk
pintunya. Ditanyakan kepadanya, 'Siapakah kamu?' Malaikat Jibril menjawab,
'Jibril.'
Ditanyakan
lagi kepadanya, 'Siapakah orang yang bersamamu itu?' Malaikat Jibril menjawab,
'Muhammad.' Ditanyakan lagi kepadanya, 'Apakah dia telah diutus untuk menemui-Nya?'
Malaikat
Jibril menjawab, 'Dia telah diutus untuk menemui-Nya.' Maka dibukakanlah pintu
langit yang ketujuh bagi kami; tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Ibrahim.
Kedapatan ia bersandar pada Baitulmakmur.
Ternyata
Baitulmakmur itu setiap harinya dimasuki oleh tujuh puluh ribu malaikat, yang
selanjutnya mereka tidak kembali lagi padanya. Kemudian malaikat Jibril
membawaku naik ke Sidratul Muntaha, kedapatan daun-daunnya bagaikan
telinga-telinga gajah dan buah-buahan bagaikan tempayan-tempayan yang besar.
Ketika
semuanya tertutup oleh nur Allah, semuanya menjadi berubah. Maka kala itu tidak
ada seorang makhluk Allah pun yang dapat menggambarkan keindahannya. Rasulullah
saw melanjutkan kisahnya, maka Allah mewahyukan kepadaku secara langsung, dan
Dia telah (mewajibkan) kepadaku lima puluh kali salat untuk setiap hari.
Setelah itu lalu aku turun hingga sampai ke tempat Nabi Musa (langit yang
keenam).
Maka
Nabi Musa bertanya kepadaku, 'Apakah yang diwajibkan oleh Rabbmu atas umatmu?'
Aku menjawab, 'Lima puluh kali salat untuk setiap harinya.' Nabi Musa berkata,
'Kembalilah kepada Rabbmu, lalu mintalah keringanan dari-Nya karena
sesungguhnya umatmu niscaya tidak akan kuat melaksanakannya; aku telah mencoba
Bani Israel dan telah menguji mereka.'
Rasulullah
saw melanjutkan kisahnya, maka aku kembali kepada Rabbku, lalu aku memohon,
'Wahai Rabbku, ringankanlah buat umatku.' Maka Allah meringankan lima waktu
kepadaku.
Lalu
aku kembali menemui Nabi Musa. Dan Nabi Musa bertanya, 'Apakah yang telah kamu
lakukan?' Aku menjawab, 'Allah telah meringankan lima waktu kepadaku.' Maka
Nabi Musa bertanya, 'Sesungguhnya umatmu niscaya tidak akan kuat melakukan hal
tersebut, maka kembalilah lagi kepada Rabbmu dan mintalah keringanan buat
umatmu kepada-Nya.' Rasulullah melanjutkan kisahnya, maka aku masih tetap
mondar-mandir antara Rabbku dan Nabi Musa, dan Dia meringankan kepadaku lima
waktu demi lima waktu.
Hingga
akhirnya Allah berfirman, 'Hai Muhammad, salat lima waktu itu untuk tiap sehari
semalam; pada setiap salat berpahala sepuluh salat, maka itulah lima puluh kali
salat. Dan barang siapa yang berniat untuk melakukan kebaikan, kemudian
ternyata ia tidak melakukannya dituliskan untuknya pahala satu kebaikan. Dan
jika ternyata ia melakukannya, dituliskan baginva pahala sepuluh kali kebaikan.
Dan
barang siapa yang berniat melakukan keburukan, lalu ia tidak mengerjakannya
maka tidak dituliskan dosanya. Dan jika ia mengerjakannya maka dituliskan
baginva dosa satu keburukan.'
Setelah
itu aku turun hingga sampai ke tempat Nabi Musa, lalu aku ceritakan hal itu
kepadanya. Maka ia berkata, 'Kembalilah kepada Rabbmu, lalu mintalah kepada-Nya
keringanan buat umatmu, karena sesungguhnya umatmu tidak akan kuat
melaksanakannya.
Maka
aku menjawab, 'Aku telah mondar-mandir kepada Rabbku hingga aku malu
terhadap-Nya.'" (Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim;
dan lafal hadis ini berdasarkan Imam Muslim).
Imam
Hakim di dalam kitab Mustadrak meriwayatkan sebuah hadis melalui Ibnu Abbas
r.a. yang menceritakan, bahwa Rasulullah saw. telah bersabda, "Aku melihat
Rabbku Azza Wajalla."
Kisah
ini semoga menambah dan mempertebal keimanan dengan tidak meninggalkan shalat
lima waktu yang telah disyariatkan.
Wallahu
A'lam Bishshawab.
Setelah membaca kerjakan Quiz
0 Komentar untuk "Isra Mi'raj"